Darilaut – Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 11 warga meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (28/9).
Warga meninggal dunia di Kecamatan Tarakan Utara 7 orang dan luka-luka 3, sedangkan di Tarakan Tengah meninggal dunia 4 orang.
Wilayah terdampak berada di Kelurahan Juanta Permai, Tarakan Utara dan dua kelurahan di Tarakan Tengah, yakni Juanta Kerikil dan Selumit Pantai.
Kejadian ini salah satunya dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (27/9) di wilayah Tarakan. Selain korban jiwa, bencana ini berdampak pada 19 unit rumah warga.
Di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, angin kencang melanda 4 desa, Minggu (27/9).
Sebanyak 34 unit rumah yang mengalami rusak ringan dan beberapa pohon tumbang terjadi setelah hujan disertai angin kencang.
Lokasi ini berada di Desa Pedesi dan Desa Terutung Megakhe Asli di Kecamatan Bambel kemudian Desa Lawe Sumur dan Desa Penosan di Kecamatan Lawe Sumur.
Selama masa pancaroba dan menjelang musim hujan, BNPB mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan siap siaga. Pencegahan dan kesiapsiagaan di tingkat keluarga dan komunitas menjadi elemen untuk tetap selamat di tengah ancaman bahaya hidrometeorologi.
Beberapa wilayah Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem selama peralihan musim atau pancaroba di tahun ini. Hal tersebut juga telah disampaikan oleh Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu.
Terkait dengan cuaca ekstrem ini, masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang atau puting beliung.
Bencana hidrometerologi tersebut masih dominan terjadi dengan dampak yang luar biasa baik dari sisi korban jiwa maupun kerugian material.*
Komentar tentang post