Darilaut – Gempa bumi dahsyat yang berpusat di darat mengguncang barat laut China telah menewaskan sedikitnya 135 orang. China terus berupaya meningkatkan tanggap darurat terus dilakukan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak gempa.
Melansir Xinhua, Kamis (21/12) ketika gempa terjadi pada Senin (18/12) tengah malam, 270 siswa di sebuah sekolah berasrama di Provinsi Qinghai, Tiongkok, sedang tertidur lelap. Namun, setelah tiga menit, mereka semua berhasil melarikan diri tanpa cedera.
Pada jam 10 malam, para siswa sekolah menengah pertama di Kotapraja Qingshui, Kota Haidong, sedang menjalani latihan darurat gempa bumi, dua jam sebelum gempa berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang barat laut Tiongkok.
“Setelah kami tertidur, tempat tidur tiba-tiba bergoyang, ketika kami menyadari bahwa gempa sebenarnya telah terjadi,” kata Ma Meiqi, seorang siswa kelas delapan, seperti dikutip dari Xinhua.
Beberapa orang meneriakkan berteriak ‘gempa bumi‘. Para siswa berlari menyusuri tembok menuju taman bermain dengan tertib “seperti yang biasa kami lakukan saat Latihan,” kata Ma. Tidak ada kerumunan.
Barimqen, yang bertanggung jawab atas manajemen asrama sekolah tersebut, lahir di Prefektur Otonomi Tibet Yushu yang dilanda gempa berkekuatan 7,1 skala Richter pada tahun 2010. Ketika itu, lebih dari 2.600 orang tewas.