Darilaut – Sebanyak 1400 ahli akan mengikuti konferensi penelitian internasional yang berlangsung di Kigali, Rwanda, mulai hari ini, Senin (23/10).
Konferensi ini diadakan sekali dalam satu dekade untuk membahas perubahan dalam sistem iklim bumi yang terjadi selama berabad-abad dan bahkan ribuan tahun, dan kini berdampak pada kehidupan sehari-hari.
Konferensi Sains Terbuka Program Penelitian Iklim Dunia (The Open Science Conference of the World Climate Research Programme) mempertemukan lebih dari 1400 ahli dalam upaya bersama untuk memastikan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan iklim mengimbangi kecepatan perubahan iklim. Selain itu, untuk membantu mendukung masa depan planet yang lebih berkelanjutan.
Acara ini diselenggarakan oleh Otoritas Manajemen Lingkungan Rwanda (REMA) atas nama Pemerintah Rwanda dan Universitas Rwanda, dari tanggal 23 hingga 27 Oktober 2023 di Kigali. Kegiatan ini dalam format hibrida.
Konferensi Sains Terbuka berlangsung pada saat kritis akibat panas yang berkepanjangan dan belum pernah terjadi sebelumnya baik di darat maupun di laut. Suhu di bulan September benar-benar di luar perkiraan.
Luas es laut Antartika mencapai rekor terendah, dan dalam jumlah yang sangat besar. Konsentrasi gas rumah kaca, yang mendorong perubahan ini, masih berada pada rekor tertinggi.