Darilaut – Sejak Januari hingga awal Maret tahun 2022 telah terjadi 16 insiden perampokan laut di Selat Singapura.
Berdasarkan laporan ReCAAP ISC (Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia – Information Sharing Centre) Rabu (2/3) lokasi kejadian paling banyak berada di jalur timur Traffic Separation Scheme (TSS) atau bagan pemisahan lalu lintas alur laut Selat Singapura.
Lokasi paling dekat yang banyak kejadian berada di Nongsa Point, Pulau Batam (Indonesia).
Seperti yang dapat dilihat pada gambar ini, di jalur timur ada 12 kejadian di TSS Selat Singapura. Peristiwa ini diberi keterangan eastboune line, kotak warna biru muda.
Insiden yang berada di jalur barat dengan keterangan westbound line, satu kejadian. Ditandai dengan kotak berwarna abu-abu.
Kemudian di wilayah pencegahan, ada dua kejadian, dengan keterangan precautionary area. Di lokasi ini ditandai dengan kotak berwarna kuning.
Terdapat pula satu peristiwa di luar TSS, dengan keterangan Outside TSS. Lokasi kejadian ditandai dengan kotak berwarna merah muda.
Untuk kategori kejadian diberi tanda bulat kecil berwarna biru (Cat 3) dan warna hijau (Cat 4).
Lokasi 16 peristiwa tersebut ditunjukkan dengan garis lintang dan bujur di dalam kotak, setiap insiden.
Komentar tentang post