Jakarta – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Luwuk masih melakukan pencarian terhadap 17 awak kapal (kru) KM Lintas Timur yang tenggelam di Perairan Banggai Laut. Pencarian ini dengan menggunakan KN SAR Bhisma.
Kapal kargo KM Lintas Timur berangkat dari Pelabuhan Bitung pada 28 Mei lalu dengan tujuan Pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah.
Kapal dengan berat GT (Gros Ton) 1720 ini membawa muatan 3.000 sak semen. Saat berada di perairan Taliabu, motor lampu kapal mati. Kru kapal kemudian memperbaiki kerusakan tersebut.
Setelah dilakukan perbaikan, kapal kembali melanjutkan perjalanan. Namun, dengan kondisi cuaca yang buruk membuat kapal ini makin miring dan air mulai masuk.
Nakhoda kapal memerintahkan seluruh kru untuk melompat dengan menggunakan pelampung.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad mengatakan, satu orang penumpang berhasil ditemukan oleh kapal NV Nurbayaksar terapung di perairan Banggai Kepulauan dalam kondisi selamat pada Selasa (4/6) dan 17 lainnya masih dalam upaya pencarian.
Saat itu, kapal NV Nurbayaksar sedang melintas dan langsung membawa 1 orang kru kapal tersebut ke klinik PT DSLNG Luwuk.
KM Lintas Timur mengangkut 18 orang kru termasuk nakhoda, 17 orang masih dalam pencarian dan 1 orang ditemukan selamat.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Luwuk Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan Kantor SAR Luwuk telah mengerahkan kapal patroli untuk mencari kru kapal yang tenggelam.
“Diduga tenggelamnya Kapal kargo KM Lintas Timur karena adanya badai gelombang yang terjadi beberapa hari ini dan 1 orang korban selamat ditemukan di perairan Bangkep dekat dengan Kecamatan Buko karena terbawa arus,” ujar Ahmad Rabu (5/6).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan, para petugas di lapangan untuk mengawasi dan memastikan aspek keselamatan para penumpang.
Hal ini menyusul terjadinya beberapa kecelakaan pada transporatasi laut, yaitu kapal kargo KM Lintas Timur di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah dan kapal kayu pengangkut logistik yang hilang kontak perairan Biak Numfor, Papua.
Menhub telah meminta para jajarannya di Kantor Otoritas Pelabuhan untuk terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca. Kantor Otoritas Pelabuhan, segera mengeluarkan maklumat pelayaran dan menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar agar tidak ada kapal-kapal yang berlayar selama kondisi cuaca tidak kondusif.
“Untuk memastikan keselamatan para penumpang khususnya di masa libur Lebaran ini, saya telah meminta para petugas di lapangan khususnya para Kepala Otoritas dan jajarannya beserta stakeholder terkait untuk tetap waspada dan tanpa kompromi mengawasi pelayanan jasa transportasi baik di darat, laut, udara dan perkeretaapian khususnya terkait aspek keselamatan,” kata Menhub Kamis (6/6).
Pengawasan keselamatan meliputi ramp check secara berkala, memeriksa kelengkapan dokumen sarana transportasi dan para awak transportasi dan memastikan manifest tercatat.
Selain itu, memastikan jumlah manifest tidak melebih kapasitas yang ditentukan. Kemudian memastikan tersediannya alat-alat keselamatan pada sarana transportasi seperti pelampung, kapal sekoci dan sebagainya.
Sementara itu, SAR Ternate melaporkan adanya kecelakaan kapal longboat di Selat Capalulu Kepulauan Sula, Maluku Utara. Longbot ini membawa 9 penumpang. Satu korban meninggal dunia dan lainnya masih dalam pencarian.*
Komentar tentang post