“Paus itu tertutup lumpur, meskipun kelihatannya baik-baik saja,” kata Palmer.
“Kami telah menemukannya tujuh kilometer di hilir dari tempat kami sebelumnya mencatatnya dan itu berada di perairan yang cukup dangkal, hanya sedalam tiga meter,” ujar Palmer.
Para ilmuwan sedang mempertimbangkan sejumlah opsi. Termasuk menggunakan panggilan paus pembunuh (killer whale) atau suara keras, untuk menakut-nakuti agar paus bungkuk kembali ke laut.
Namun, kata Palmer, strategi tersebut memiliki risiko, karena dapat meningkatkan kemungkinan terdampar.
“Kami bahkan tidak memutuskan untuk memasang pelacak karena kami tidak ingin menakut-nakuti saat berada di perairan dangkal,” katanya.
Ilmuan Taman Nasional meminta nasihat dari para ahli di seluruh Australia.
Beberapa ahli percaya meskipun ini adalah keadaan yang sangat langka, keingintahuan paus bungkuk terkadang membuat mereka menemukan diri mereka di tempat yang aneh dan tidak terduga, termasuk Sydney Harbour.
Paus bungkuk melakukan migrasi tahunan ke utara dari Antartika untuk melahirkan selama musim dingin selatan, sebelum kembali ke Antartika di musim panas.
Para ahli memperkirakan ada 70.000 paus bungkuk yang tersebar di dua kelompok besar yang ikut serta dalam migrasi tahunan di lepas pantai timur dan barat Australia.
Komentar tentang post