Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melepasliarkan penyu dan ikan Napoleon di perairan Natuna Kepulauan Riau, Sabtu (11/5).
Sejumlah duta besar dari negara sahabat ikut menyaksikan pelepasliaran biota laut yang dilindungi tersebut. Masing-masing Duta Besar Polandia untuk RI, HE Ms Beata Stoczyńska, Duta Besar Armenia untuk RI, HE Ms Dziunik Aghajanian dan Duta Besar Swedia untuk RI, HE Ms Marina Berg.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Agus Suherrman mengatakan, pelepasliaran 20 ekor induk penyu, terdiri dari 19 ekor jenis penyu hijau dan 1 ekor penyu sisik, serta 5 ekor ikan Napoleon.
Pada Minggu (5/5), sebanyak 30 ekor penyu juga telah dilepasliarkan di perairan Natuna. Sebelum dilepasliarkan, seluruh penyu dipasangkan tanda ID berupa metal tag dan PIT tag oleh BPSPL Padang dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut.
Penyu tersebut merupakan hasil operasi Polair Baharkam POLRI yang menggagalkan pemanfaatan penyu dilindungi secara ilegal pada 19 April 2019. Dalam operasi tersebut Polair Baharkam POLRI berhasil mengamankan 118 ekor dalam kondisi hidup, 30 ekor mati dan 9 ekor dalam kondisi sakit.
Selama proses perawatan semua penyu yang hidup di observasi di Pulau Mencaras oleh BKSDA Batam, Stasiun Karantina Ikan Batam dan tim medis Megafauna akuatik Indonesia di Batam.
Komentar tentang post