Jakarta – Sebanyak 250 nelayan dan pelaut tradisional di Pulau Madura mengikuti kegiatan pendidikan survival di laut.
Kegiatan dalam bentuk pendidikan dan latihan (Diklat) Pemberdayaan Masyarakat ( DPM ) BST/SKK 30 Mil tersebut, kerjasama Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Branta dengan Poltekpel Surabaya Angkatan Ke II Tahun 2019.
Kegiatan ini dimulai sejak 19 hingga Agustus 2019. Tahapannya mulai kegiatan seleksi administratif, kesehatan dan pembelajaran di kelas. Selanjutnya, praktik survival di laut dan pemadaman kebakaran di kapal.
Kepala UPP Kelas II Branta, Edi Kuswanto mengatakan, jumlah pendaftar sebanyak 360 orang, sedangkan yang lolos sebanyak 250 orang. Diklat ini untuk wawasan pengetahuan tentang regulasi keselamatan pelayaran juga peningkatan kemampuan dalam menghadapi musibah di laut.
Mewakili Dirjen Hubla, Edi mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Poltekpel Surabaya atas terselanggaranya DPM ini. Diharapkan ke depan kerjasama ini bisa dilanjutkan karena masih banyak masyarakat nelayan yang butuh pelatihan semacam ini.
Ketua Aliansi Nelayan Jawa Timur di Pamekasan, H Wardan mengharapkan ada ada program lain dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dalam rangka peningkatan kompetensi pelaut di daerahnya.
Komentar tentang post