Berdasarkan monitoring KPU terhadap status atau situasi para penyelenggara pemilu badan ad hoc, terutama pada peak season yang bebannya berat pada tanggal 14 Februari sampai 18 Februari 2024 jam 23.58 WIB, dalam catatan KPU, 71 orang meninggal dunia dan 4.567 orang sakit.
Hadir dalam konferensi pers Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI Moeldoko, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Muhammad Tito Karnavian, Anggota Bawaslu Herwyn J. H. Malonda dan Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.
Dari 7,9 juta petugas penyelenggara pemilihan umum (pemilu) yang terdaftar, sebanyak 6,8 juta orang atau 86,4 persen telah mengikuti skrining kesehatan.
Kegiatan skrining kesehatan untuk mendeteksi penyakit dan telah berhasil menekan angka kematian petugas pemilu 2024.
Menurut Menkes Budi, sebanyak 6,8 juta petugas pemilu mengikuti kegiatan skrining kesehatan. Dari jumlah tersebut, sekitar 6,4 juta petugas dinyatakan sehat, sementara 400 ribu petugas lainnya tergolong berisiko tinggi.
“Risiko tingginya paling banyak hipertensi, ini banyak sekali, yang kedua jantung. Dua ini yang paling besar,” ujar Menkes Budi.
Menurut Budi, pemerintah telah bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu, untuk mengurangi angka petugas pemilu meninggal dunia pada Pemilu 2024. Upayanya, yakni dengan melakukan penyaringan (screening) kesehatan terhadap para petugas.