Darilaut – Lebih dari 389 ribu orang terdampak langsung topan Freddy yang mendarat di Madagaskar dan Mozambik.
Topan yang berkembang dari Nusa Tenggara, selatan Indonesia tersebut, pada awal Februari itu menewaskan 14 orang dan merusak lebih dari 56 ribu rumah serta ratusan infrastruktur.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) sebanyak tujuh orang tewas 7 di Madagaskar dan 7 di Mozambik.
Topan Freddy hingga Sabtu (4/3) belum punah. Sistem ini, seperti yang ditampilkan dalam layanan Zoom.Earth, masih berada di Channel Mozambique dengan kekuatan sebagai depresi tropis.
Sebelumnya, Freddy mendarat di Mozambik, kemudian melanjutkan lintasannya ke Zimbabwe.
Dengan intensitas gangguan tropis dan daerah tekanan rendah hingga Zimbabwe, Freddy kemudian berputar lagi dan masuk ke Mozambik. Sistem ini selanjutnya keluar dari pesisir dan masuk di Saluran Mozambik.
Pada 24 Februari, Freddy mendarat di distrik Vilankulo, provinsi Inhambane, Mozambik, membawa curah hujan yang signifikan sehingga menyebabkan sungai meluap.
Tanggal 23 hingga 27 Februari curah hujan di Dondo (Provinsi Sofala) dan Vilankulo (Provinsi Inhambane) lebih dari 500 milimeter (mm). Sementara di Massinga (Provinsi Inhambane) dan Beira (Provinsi Sofala) menerima curah hujan lebih dari 300mm.
Komentar tentang post