8 Rekomendasi Pakar Gempabumi dan Tsunami

Tsunami Palu

Gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018. FOTO: VERRIANTO MADJOWA

PUSAT Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menggelar Focus group discussion (FGD) dengan mengundang para pakar gempabumi dan tsunami.

FGD ini membahas studi kasus gempabumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Selat Sunda.

Narasumber yang diundang berasal dari ITB,Badan Geologi, LIPI dan para pakar lain yang berkompeten di bidang gempabumi. Kegiatan ini juga turut dihadiri para Pejabat Eselon I – IV, Kepala UPT Geofisika BMKG Yogyakarta, Lampung, Banjarnegara, serta undangan lainnya.

Berikut ini 8 poin rekomendasi yang dihasilkan:

  1. Continuous improvement perlu dilakukan di segala bidang, diantaranya pembenahan SOP, penambahan peralatan (buoy, sesimometer, radar tsunami, dll), perawatan berkala dan capacity building.
  2. Koordinasi antar lembaga, instansi dan perguruan tinggi harus segera dilakukan untuk mitigasi gempabumi dan tsunami.
  3. Data gempabumi harus mudah di akses sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  4. Informasi yang disampaikan BMKG harus lengkap dan mudah dipahami masyarakat.
  5. Perlu dilakukan kerjasama riset terkait kajian dan simulasi tsunami akibat gempa nontektonik.
  6. Perlu dilakukan kalkulasi ulang serta penambahan database tsunami akibat gempabumi nontektonik.
  7. Perlu penguatan kapasitas sistem peringatan dini pada area downstream seprti pendidikanbencana, sosialisasi kepada masyarakat dan instansi terkait.
  8. Dibutuhkan penyederhanaan jalur birokrasi serta instansi yang terlibat dalam peringatan dini.*

Exit mobile version