SELAMA 2019, pemerintah menyediakan 158 kapal yang terdiri dari 113 unit kapal perintis, 4 unit kapal tol laut utama untuk logistik, 15 unit kapal kontainer feeder, 6 unit kapal ternak dan 20 unit untuk kapal Rede.
Terdapat 113 kapal perintis, dengan jumlah 46 trayek yang diberikan penugasan kepada PT Pelni dan 67 trayek untuk swasta.
Dari seluruh armada tol laut yang dijalankan, sebanyak 80 persen beroperasi di wilayah Indonesia Timur.
Sebelum diselenggarakannya program kewajiban pelayanan publik tol laut, banyak masyarakat yang tinggal di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) yang tidak dapat membeli barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau karena minimnya frekuensi kapal barang yang singgah di pelabuhan daerah 3TP.
Seiring perjalanan program tol laut yang akan memasuki usia 5 tahun, banyak hal positif yang tercatat. Seperti kenaikan jumlah wilayah pelayanan Tol Laut di 3TP yang pada tahun 2016 hanya singgah di 31 pelabuhan, tahun 2019 menjadi 76 pelabuhan.
Volume muatan Tol Laut juga mengalami peningkatan dimana volume muatan. Pada 2016 sebesar 81.404 ton dan tahun 2018 meningkat menjadi 239.875 ton.
Kemudian, meningkatnya respon dan keragaman muatan balik. Sebelumnya, respon muatan balik Tol Laut sangat minim.
Komentar tentang post