Darilaut – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank, ADB) telah meluncurkan program pinjaman baru untuk membantu negara berkembang melawan perubahan iklim.
ADB mencatat sejak tahun 2000, lebih dari 40 persen bencana terkait iklim di dunia terjadi di kawasan Asia-Pasifik.
Presiden ADB Asakawa Masatsugu saat berbicara kepada wartawan di kota Incheon, Korea Selatan, pada Selasa (2/5), mengatakan tantangan paling mengkhawatirkan yang dihadapi kawasan kita adalah dampak perubahan iklim yang memburuk.
“Pertempuran global melawan perubahan iklim akan menang atau kalah di Asia dan Pasifik,” kata Asakawa, mengutip Nippon Hoso Kyokai (NHK).
Asakawa mengatakan program baru ini akan memungkinkan ADB untuk memberikan pinjaman hingga 15 miliar dolar kepada negara-negara berkembang, karena upaya dekarbonisasi mereka sangat penting.
Penjaminan pemerintah oleh negara-negara industri, seperti Jepang dan Amerika Serikat, akan memungkinkan ADB untuk memberikan pinjaman yang lebih besar lagi, kata Asakawa.
Asakawa menekankan bahwa dunia harus mengambil tindakan tegas dan mendesak, dan bahwa ADB memainkan peran penting.
ADB telah menetapkan tujuan untuk memberikan pinjaman sebesar 100 miliar dolar selama sekitar satu dekade mulai dari 2019 untuk langkah-langkah melawan perubahan iklim.
Komentar tentang post