Kejadian tersebut, menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun sehingga mendorong pembentukan awan berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak.
Sebaliknya, El Nino disebabkan oleh meningkatnya suhu perairan di Pasifik timur dan tengah yang mengakibatkan meningkatnya suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya.
Peristiwa ini menyebabkan pembentukan awan yang juga meningkatkan curah hujan pada kawasan tersebut.
“Ini juga yang mengakibatkan tekanan udara pada barat Samudera Pasifik menghambat pertumbuhan awan di laut Indonesia bagian timur yang membuat curah hujan menurun secara tidak normal di beberapa wilayah di Indonesia,” kata Andung.
La Nina menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun yang mendorong pembentukkan awan berlebihan dan menyebabkan curah hujan lebih tinggi dibandingkan kondisi normal.
Korelasi antara curah-hujan dan Southern Oscillation Index tertinggi ini terjadi pada bulan September-November. Artinya, curah hujan pada bulan-bulan tersebut akan lebih tinggi daripada kondisi normal.
Menurut Andung, pada bulan Desember-Februari adalah puncak musim hujan.
Curah hujan akan tetap tinggi meskipun korelasinya dengan Southern Oscillation Index lebih rendah.
Komentar tentang post