“Setelah dilakukan pengujian ternyata hasilnya tidak seperti yang klaim oleh penemu,” ujarnya.
Menurut Arifin, secara prinsip berhasil memisahkan molekul air dan menjadi bahan bakar. Untuk memisahkan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen itu membutuhkan energi yang besar, dan jumlah energi yang digunakan untuk memisahkan tidak seimbang dengan energi yang dihasilkan.
“Energi listrik yang digunakan untuk elektrolisis air menjadi hidrogen dan oksigen itu lebih besar dibandingkan dengan energi yang dikeluarkan oleh motor dinamo yang digerakkan turbin,” kata Arifin.
Arifin menganggap temuan viral terkait mengubah air menjadi bahan bakar mempunyai kesamaan cara kerja dengan penemuan sebelumnya. Namun teknologi yang digunakan justru masih lebih canggih penemuan pihak lain sebelumnya.
Terkait temuan seperti ini, Arifin menganjurkan kepada siapa saja yang menghasilkan sebuah temuan hendaknya dilakukan pengujian terlebih dahulu di laboratorium agar hasil temuan tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah.
Pengujian tidak harus di laboratorium yang besar, dan di Indonesia sudah banyak tempat pengujian untuk skala kecil.
“Untuk kasus ini bisa dilakukan pengujian di bengkel-bengkel motor dahulu kemudian dilanjutkan pengujian ke laboratorium yang berstandar agar mendapatkan jaminan yang benar,” katanya.
Komentar tentang post