Darilaut – Insiden perampokan di Selat Singapura masih terus terjadi. Tercatat insiden ini terjadi pada 25, 26 dan 28 Februari yang dilaporkan ke ReCAAP ISC.
Menurut ReCAAP ISC (Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia – Information Sharing Centre) satu kejadian masuk kategori 3 dan dua kejadian kategori 4. Ketiga insiden perampokan tersebut terjadi saat kapal sedang berlayar.
Pada Jumat (25/2) kapal tanker BW Cheetah bendera Panama mengalami insiden sekitar 4,4 nm barat laut Nongsa Point, Pulau Batam (Indonesia), di area Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Singapura.
Saat sedang berlayar, engineer melihat dua pelaku di ruang mesin dan keluar melalui skylight ruang mesin.
Engineer melaporkan kejadian tersebut. Awak kapal melakukan pencarian di atas kapal dan memeriksa peralatan. Terdapat kompresor untuk mengisi daya sendiri berisi alat bantu pernapasan (SCBA) dan selang untuk pengisian botol udara hilang.
Sabtu (26/2) kapal Royal Jade bendera Panama mengalami insiden di Selat Singapura, sekitar 2,1 nm barat laut Pulau Cula (Indonesia), di jalur timur TSS di Selat Singapura.
Saat kejadian, lima pelaku terlihat di dek buritan kanan. Alarm dibunyikan. Pelaku melarikan diri dengan perahu kecil.
Komentar tentang post