Jakarta – Aktivitas Gunungapi Anak Krakatau sejak kemarin Sabtu (29/12) hingga Minggu (30/12) pagi, secara visual terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Asap kawah teramati dengan tinggi sekitar 1000 meter dari puncak berwarna putih hingga kelabu dan intensitas tebal. Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah utara dan baratlaut.
Berdasarkan Laporan Kebencanaan Geologi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) hari ini, masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati radius 5 kilometer dari kawah.
Tingkat aktivitas Level III (Siaga) sejak 27 Desember 2018. Gunungapi Anak Krakatau saat ini tingginya berkurang tingga 110 meter di atas permukaan laut.
Melalui rekaman seismograf pada Sabtu tercatat 54 kali gempa erupsi (letusan). Selain itu, 103 kali gempa hembusan dan 2 kali tremor dengan amplitudo 10 mm, durasi 706-716 detik.
Gunung Anak Krakatau secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Tercatat aktivitas letusan terakhir terjadi pada tanggal 19 Februari 2017, berupa letusan strombolian. Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018.
Keseharian aktivitas Anak Krakatau secara visual jelas hingga tertutup kabut. Saat cuaca cerah teramati asap di kawah utama pada ketinggian 300-500 meter dari puncak, bertekanan lemah dengan warna putih dan intensitas tipis hingga sedang.
Komentar tentang post