Darilaut – Dunia tenggelam di bawah beban polusi plastik, dengan lebih dari 430 juta ton plastik diproduksi setiap tahun.
Dua pertiganya adalah produk berumur pendek yang segera menjadi limbah, mengisi lautan dan, seringkali, masuk ke dalam rantai makanan manusia.
Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) tahun ini pada tanggal 5 Juni, isu polusi plastik akan menjadi pusat perhatian.
Salah satu warisan krisis polusi plastik yang paling merusak dan berumur panjang adalah mikroplastik, ancaman yang semakin besar bagi kesehatan manusia dan planet.
Partikel plastik kecil ini terdapat dalam barang sehari-hari, termasuk rokok, pakaian, dan kosmetik.
Riset United Nations Environment Programme (UNEP) menunjukkan bahwa penggunaan beberapa produk ini secara terus-menerus meningkatkan akumulasi mikroplastik di lingkungan.
Mikroplastik, yang berdiameter hingga lima milimeter, masuk ke laut dari sampah plastik laut yang terurai, limpasan dari pipa ledeng, kebocoran dari fasilitas produksi, dan sumber lainnya.
Ketika dicerna oleh kehidupan laut seperti burung, ikan, mamalia, dan tanaman, mikroplastik memiliki efek toksik dan mekanis, yang menyebabkan masalah termasuk berkurangnya asupan makanan, mati lemas, perubahan perilaku, dan perubahan genetik.
Komentar tentang post