Darilaut – Angin kencang, tanah longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah di Indonesia pekan ini, seperti di provinsi Sumatera Utara, Aceh, Banten dan Jawa Barat.
Hujan deras disertai petir dan angin kencang memicu tumbangnya pepohonan dan terlepasnya atap rumah warga. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (10/8).
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 19 unit rumah warga terdampak kejadian tersebut, dengan rincian 14 unit rumah rusak berat dan lima unit lainnya rusak ringan. Sejumlah rumah warga yang rusak ini tersebar di empat dusun di wilayah Desa Sido Mulyo, yaitu Dusun 3, 4, 5 dan 7.
Dari total rumah rusak tersebut, sebanyak empat unit rumah rusak berat berada di Dusun 3, dua unit lainnya yang rusak berat berada di Dusun 4.
Pada Dusun 5, sebanyak delapan unit rumah warga mengalami rusak berat, sedangkan tiga lainnya rusak ringan. Sedangkan di Dusun 7, dua unit rumah warga rusak ringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat Iriadi, mengatakan, sampai saat ini masih menyiapkan bantuan stimulan berupa bahan bangunan, seperti seng, sesuai dengan hasil kaji cepat di lokasi kejadian.
Di wilayah Aceh Besar, BPBD setempat melaporkan banjir terjadi pada Selasa (10/8), pukul 15.15 waktu setempat. Hujan deras memicu debit air Sungai Krung Kala dan Krung Pudeng meluap.
Tinggi muka air bervariasi antara 20 – 60 cm saat banjir terjadi. Di samping itu, BPBD juga menginformasikan adanya tanah longsor di beberapa titik yang dipicu oleh hujan tersebut.
Pantauan BPBD Kabupaten Aceh Besar menyebutkan banjir melanda beberapa gampong atau desa di tiga kecamatan. Gampong yang terdampak yaitu Gampong Pudeng, Krung Kala dan Geunteut di Kecamatan Lhoong, Gampong Meulingge dan Rino di Pulo Aceh, serta Gampong Lambaro Neujid di Peukan Bada.
Tim reaksi cepat (TRC) BPBD telah menyiagakan seluruh personel di setiap pos untuk terus memantau kondisi dan situasi terkini wilayah Aceh Besar, serta melaporkan kembali jika ada perkembangan selanjutnya. Petugas pemadam kebakaran dari Pos Damkar Lhoong telah melakukan evakuasi korban banjir di Gampong Pudeng menuju titik aman.
Pascabanjir, pihak BPBD masih melakukan pendataan dampak kerusakan dan kerugian di lokasi kejadian. Penanganan banjir di wilayah itu melibatkan tidak hanya BPBD dan petugas pemadam kebakaran, tetapi juga TNI, Polri, Muspika serta instansi terkait lain di setiap wilayah.
Dampak tanah longsor teridentifikasi di beberapa titik, seperti di wilayah Gunung Paro dan jalan lintas Banda Aceh – Meulaboh serta dua titik di jalan lintas Desa Gampong Meulingge dan Gampong Rinon di Kecamatan Pulau Aceh.
Di Kabupaten Aceh Jaya, banjir terjadi pada Selasa (10/8), pukul 20.00 WIB. Kejadian ini juga dipicu oleh hujan berintensitas tinggi sehingga debit air sungai di beberapa kecamatan meluap.
BPBD Kabupaten Aceh Jaya menginformasikan sejumlah gampong terdampak di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Jaya, Daruh Hikmah dan Sampoiniet.
BPBD memantau ketinggian muka air berkisar 20 – 200 cm ketika banjir terjadi. Hingga Rabu (11/8) pagi genangan air berangsur surut.
Namun, catatan BPBD menggarisbawahi, apabila hujan lebat terjadi lagi diprediksikan adanya potensi banjir susulan.
Saat ini warga yang sempat mengungsi di meunasah setempat sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka berjumlah 165 KK atau 675 jiwa, yang sebelumnya ditampung di masjid dan meunasah wilayah itu.
Pada Senin (9/8) banjir yang melanda dua desa di wilayah Kabupaten Bogor, telah surut. Banjir ini masih menyisakan material lumpur di rumah-rumah warga yang terdampak.
Banjir berdampak di Desa Dago Hilir yang terletak di Kecamatan Parung Panjang dan Desa Rengasjajar di Kecamatan Cigudeg. Laporan BPBD pada Selasa (10/8) mencatat adanya pengungsian di Desa Rengasjajar dengan jumlah 25 KK atau 95 jiwa.
BPBD setempat mencatat total keluarga terdampak berjumlah 54 KK (255 jiwa), dengan rincian di Kecamatan Parung Panjang 22 KK (80) dan Cigudeg 32 KK (175).
Dampak material, BPBD mencatat 22 unit rumah terdampak dan 1 jembatan penghubung antara Kampung Dago Hilir dan Dago Girang terputus di Kecamatan Parung Panjang. Dampak banjir di Kecamatan Cigudeg menyasar 32 unit rumah dan 1 unit fasilitas pendidikan.
Di Kabupaten Serang, banjir melanda dua desa, Senin (9/8). Banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi yang kemudian menyebabkan air di saluran irigasi dan Sungai Ciunjung meluap.
Kampung yang tergenang berada di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang. Genangan di Kampung Pulokiong, Desa Baros, masih tergenang dengan TMA 10 – 50 cm. Kampung Siliwung, Desa Sukamanah, TMA 10 – 60 cm.
Di Kabupaten Lebak, banjir menghanyutkan jembatan yang menghubungkan Cipanas – Citorek, Senin (9/8).
Komentar tentang post