Badai Tropis Parah Trami Mendarat di Isabela Filipina

Badai Tropis Parah (Severe Tropical Storm) Trami dengan nama lokal Filipina “Kristine” mendarat di Isabela, Luzon Utara, pada Kamis (24/10) dini hari. GAMBAR: PAGASA

Darilaut – Badai Tropis Parah (Severe Tropical Storm) Trami telah mendarat di Isabela, Luzon Utara, Filipina, pada Kamis (24/10) dini hari.

Trami dengan nama lokal Filipina “Kristine” diperkirakan akan melintasi Luzon Utara selama 12 jam ke depan dan mungkin muncul di atas perairan barat Wilayah Ilocos Kamis sore ini. 

Sistem ini, menurut PAGASA (Philippine Atmospheric, Geophysical, and Astronomical Services Administration – Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina) diperkirakan akan bergerak ke barat atau barat laut di atas Laut Filipina Barat dan keluar dari wilayah Wilayah Tanggung Jawab Filipina pada Jumat (25/10) sore.

Saat melintasi Luzon Utara sedikit melemah karena interaksi darat, kata PAGASA. Namun, intensifikasi dapat terjadi LAGI setelah siklon tropis ini bergerak di atas Laut Filipina Barat atau Laut Cina Selatan.

Menurut Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama – Joint Typhoon Warning Center (JTWC) Trami membawa gelombang dengan tinggi maksimum 9,1 meter (30 feet).

Sejumlah wilayah di Filipina telah mengumumkan penangguhan pekerjaan di kantor pemerintah dan sekolah di semua tingkatan di Luzon pada hari Kamis karena perkiraan hujan lebat.

Melansir kantor berita Filipina, PNA, sekitar 77.910 keluarga di empat wilayah sejauh ini telah terkena dampak cuaca buruk oleh Badai Tropis Kristine, kata Dewan Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) Rabu.

Jumlah tersebut setara dengan 382.302 orang yang tinggal di 436 barangay di Bicol, Visayas Barat, Visayas Timur, dan Semenanjung Zamboanga.

Sebanyak 3.095 keluarga atau 12.334 orang sedang berlindung di dalam 306 pusat evakuasi, sementara 96 keluarga lainnya atau 364 orang sedang dibantu di luar.

Cuaca buruk juga telah mempengaruhi operasi 34 pelabuhan yang berlokasi di Calabarzon, Mimaropa, Bicol, Visayas Barat, dan Visayas Tengah.

Sebanyak 57 rumah rusak di Bicol, Visayas Timur, dan Semenanjung Zamboanga.

Sementara itu, Kepolisian Nasional Filipina (PNP) juga bersiaga untuk membantu mereka yang terkena dampak badai tropis.

Semua petugas polisi kami kerahkan di daerah yang terkena dampak untuk upaya tanggap bencana dan bantuan kemanusiaan, kata kepala PNP Jenderal Rommel Francisco Marbil.

Kantor Kepolisian Wilayah Ibu Kota Nasional (NCRPO) telah mengaktifkan Pasukan Dukungan Siaga Reaksioner (RSSF) untuk membantu unit tanggap bencana pemerintah.

Penjabat Mayor Jenderal NCRPO Sidney S. Hernia mengatakan semua personel RSSF waspada tinggi untuk menanggapi keadaan darurat secara efektif.

Exit mobile version