Begitu juga ketika penyerang seperti virus Corona masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan, biasanya akan langsung mengaktifkan respon imun bawaan untuk melakukan perlawanan biasa pada virus, sampai sistem tersebut bisa menggerakkan respon imun adaptif yang lebih hebat dalam melawan virus. Garis pertahanan kedua ini dapat memberikan perlawanan secara menakjubkan yang melibatkan pembuatan sel pembunuh, yaitu sel T.
Menurut Neuman, orang yang selamat dari infeksi virus corona, bila diperiksa darahnya, maka akan ditemukan respon sel pembunuh T yang sangat baik. Dan mereka yang tidak bisa bertahan, biasanya tidak menghasilkan respon sel pembunuh T yang baik.
Virus Corona Bisa Bersembunyi dengan Baik
Seperti jenis virus apapun pada umumnya, virus Corona baru atau Covid-19 bersifat bebas dan “narsis”. Virus ini ingin membuat sebanyak mungkin replika dirinya. Virus corona menginvasi tubuh dengan cara menempel di sel-sel tubuh, menyuntikkan RNA-nya dan mengubah sel tubuh menjadi virus juga yang akan mereproduksi kembali dirinya sendiri menjadi lebih banyak virus.
Tubuh juga memiliki sistem yang disebut jalur interferon, yang berfungsi untuk mengirim sinyal “minta tolong” dari sistem kekebalan ke sel, ataupun sebaliknya. Nah, virus corona akan berusaha keras untuk membungkam jalur tersebut, sehingga virus bisa bertumbuh dengan tenang. Bila berhasil mengeluarkan sinyal tersebut tepat waktu, maka tubuh dapat mematikan virus corona dan membuat respons imun yang sangat baik. Namun, bila tubuh membuat respons yang salah, virus corona yang akan menang.
Komentar tentang post