Darilaut – Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Agama bersama Pusat Inovasi Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Gusdurian Gorontalo, dan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah menggelar Workshop Fikih Pencegahan Bunuh Diri. Kegiatan ini di Kota Gorontalo, pada Senin (18/9).
Kepala Balai Litbang Agama Makassar, Saprillah, mengatakan, pihaknya sengaja melibatkan berbagai kalangan dalam perumusan fikih pencegahan bunuh diri sebagai bentuk kolaborasi dan upaya integrasi dalam memadukan pendapat sebagai upaya membangun landasan fikih yang lebih kaya dalam perumusan pencegahan bunuh diri.
Secara statistik, kata Saprillah, Gorontalo termasuk provinsi yang termasuk 10 besar sebagai daerah terbahagia di Indonesia. Hal ini cenderung menjadi anomali bila melihat angka bunuh diri cukup tinggi.
Di sisi lain, menurut Saprillah, pesan agama baik melalui khotbah, ceramah, tausiyah dan lainnya lebih cenderung mengedepankan menyiapkan kematian (akhirat) ketimbang mempersiapkan menjalani kehidupan.
Kita membuat Workshop Fiqh Pencegahan Bunuh Diri ini untuk membaca lebih dalam guna memperkaya dan menggali soal bunuh diri di Gorontalo, kata Saprillah.
Pelaksana Tugas Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai upaya bersama dalam menurunkan angka bunuh diri di Gorontalo. Pasalnya, sejak dirinya menjabat, angka bunuh diri di Gorontalo cenderung meningkat.