Darilaut – Dalam sepekan terakhir, kejadian banjir, puting beliung dan angin kencang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Banjir terjadi di Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah), dan Makassar (Sulawesi Selatan). Sementara puting beliung di Minahasa Utara (Sulawesi Utara) dan angin kencang di Kota Palu (Sulawesi Tengah).
Di Kota Surakarta, banjir masih bertahan hingga Sabtu (18/2). Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 21.864 jiwa telah terdampak dan 4.440 warga harus mengungsi di 12 titik yang tersebar di Joyotakan, Gendekan, Semanggi, Pucang Sawit, Kedunglumbu, Sudiro Prajan dan Pasar Kliwon.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto berangkat menuju lokasi terdampak banjir di Kota Surakarta, untuk melihat langsung kondisi terkini, Sabtu.
BNPB menyerahkan dukungan berupa logistik dan peralatan senilai Rp 1,1 miliar, dengan rincian, selimut 2.500 lembar, matras 2.500 lembar dan logistik 1.000 paket.
Banjir yang terjadi beberapa wilayah di Jawa Tengah karena sungai Bangawan Solo meluap dan kehilangan kemampuan untuk menampung debit air, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu di Waduk Gajahmungkur beberapa hari terakhir. Akibatnya, lima wilayah kabupaten/kota terdampak banjir.
Selain hujan di kawasan hulu, banjir juga dipicu oleh naiknya intensitas curah hujan di lima wilayah tersebut, atau yang juga dikenal dengan Solo Raya.
Di Makassar, BNPB memberikan dukungan percepatan penanganan banjir yang telah melanda wilayah Makassar sejak Senin (13/2).
Adapun bantuan yang diberikan berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar 250 juta rupiah dan logistik kebutuhan dasar senilai 100 juta rupiah kepada Pemerintah Kota Makassar.
Kejadian banjir kali ini menyebabkan empat kecamatan terdampak dan sebanyak 2.293 warga mengungsi di 28 titik pengungsian.
Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan Surat Keputusan Status Keadaan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Angin Kencang selama selama 14 hari dimulai dari tanggal (13/2) hingga (26/2).
Puting Beliung dan Angin Kencang
Satu warga mengalami luka ringan akibat terdampak angin puting beliung yang terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada Selasa (14/2).
BPBD Kabupaten Minahasa Utara melaporkan kejadian ini berdampak pada lima kecamatan yakni Kecamatan Kalawan, Kecamatan Airmadidi, Kecamatan Likupang Timur, Kecamatan Kauditan, dan Kecamatan Likupang Selatan.
Terdapat sembilan unit rumah terdampak dan satu tempat wisata mengalami kerusakan.
Tim BPBD Kabupaten Minahasa Utara ke lokasi kejadian untuk berkoordinasi dengan pihak terkait dan warga setempat. Petugas melakukan pendataan serta memastikan keselamatan warga setempat.
Tim gabungan juga melakukan pemotongan pohon tumbang yang sempat menutup akses jalan raya, kondisi terkini jalan raya sudah bisa dilalui kendaraan.
Angin kencang menerjang pemukiman warga di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Rabu (15/2).
BPBD Kota Palu melaporkan selain menyebabkan 11 KK/48 Jiwa terdampak, kejadian ini pun menyebabkan kerugian materil yang meliputi 11 unit Rumah, dua Fasilitas Pendidikan serta satu Pos Kesehatan Desa.
Angin kencang juga menyebabkan satu pohon tumbang yang berlokasi di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat.
Sesaat setelah kejadian, tim BPBD Kota Palu segera terjun ke lokasi kejadian guna melakukan penanganan darurat.
Selain itu, koordinasi lanjutan tengah dilakukan dengan Dinas Sosial Kota Palu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, dan pihak Kelurahan Balaroa untuk melakukan pendataan berkala mengenai peristiwa yang terjadi.
Komentar tentang post