Darilaut – Dari 1 Januari hingga 20 November 2020, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi bencana sebanyak 2582. Bencana banjir dan puting peliung yang paling banyak terjadi sejumlah provinsi di Indonesia.
Menurut BNPB, bencana alam gempa bumi 15 kali dan erupsi gunung api 5, Karhutla 325 dan kekeringan 29. Kemudian banjir 914, tanah longsor 493 dan puting beliung 771, serta gelombang pasang dan abrasi 29. Untuk bencana non alam tercatat Covid-19.
Dampak bencana alam, sebanyak 331 orang meninggal dunia, 26 hilang, 502 luka-luka, serta sebanyak 5.591.435 menderita dan mengungsi.
Sementara itu, pada 17 hingga 20 November 2020, BNPB melaksanakan rapat koordinasi (rakor) teknis bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Rakor tersebut dalam rangka Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Tahun 2022.
Koordinasi ini bertujuan untuk sinkronisasi rancangan kegiatan atau program prioritas nasional antara BNPB dan BPBD. Selanjutnya rancangan ini menjadi masukan dalam Musrenbangnas dan rencana kerja BNPB tahun 2022.
BNPB menekankan pada perencanaan yang berkualitas dalam peningkatan kinerja pelayanan publik bidang kebencanaan. Perencanaan tersebut difokuskan pada unit kerja di lingkungan BNPB maupun BPBD.
Perencanaan berkualitas, salah satunya, menyasar pada upaya pengurangan risiko yang ditimbulkan akibat bencana.
Komentar tentang post