Darilaut – Banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di India telah menewaskan ratusan orang.
Melansir Floodlist.com (27/7), otoritas penanganan bencana di India melaporkan bahwa 192 orang tewas saat terjadi banjir dan tanah longsor di negara bagian barat Maharashtra sejak rekor hujan lebat pada 22 Juli 2021.
Banjir dan tanah longsor ini melanda 1028 desa di seluruh distrik Ratnagiri, Raigad, Kolhapur, Thane, Sangli, Satara, Sindhudurg, Pune, Wardha dan daerah pinggiran kota Mumbai. Lebih dari 40 jalan terendam dan sebuah jembatan di sungai Vashishti di Chiplun rusak parah.
Sebanyak 375.178 orang mengungsi dari rumah mereka. Terakhir di daerah dataran rendah Distrik Kolhapur di sepanjang Sungai Panchganga yang meluap setelah hujan deras dan pelepasan dari bendungan Koyna.
India’s National Disaster Response Force (NDRF) dan militer India telah melakukan upaya pencarian dan pertolongan (Search and Rescue, SAR) besar-besaran selama seminggu terakhir. Tim NDRF sendiri menyelamatkan 3.804 orang dari banjir.
Operasi SAR terbesar terjadi di lokasi longsor di Distrik Raigad. Terdapat mana 30 rumah tertimbun tanah longsor dan 95 orang ditemukan meninggal. Di Distrik Ratnagiri, ditemukan 21 korban meninggal.
Kematian juga dilaporkan di Distrik Satara dan Kolhapur. Pihak berwenang mengatakan setidaknya 25 orang masih hilang.
Mengutip Ndtv.com Rabu (28/7), intensitas hujan di Maharashtra barat setelah kerusakan luas yang disebabkan oleh banjir berkurang, dengan jumlah kematian dalam bencana tersebut meningkat menjadi 213.
Sementara banjir bandang juga terjadi di Himachal Pradesh, Jammu dan Kashmir, dan Ladakh merusak beberapa rumah dan pembangkit listrik tenaga mini hidro. Banyak negara bagian di India utara menerima curah hujan yang meluas pada hari Rabu.
Hujan deras melanda berbagai bagian Jammu dan Kashmir, dan Ladakh menewaskan delapan orang sementara 17 orang hilang.
Sejak 1 Juni, mengutip dari Indiatoday.in Rabu (28/7) sebanyak 294 orang tewas dalam insiden terkait hujan di Maharashtra.
Seorang pejabat dari Departemen Manajemen Bencana mengatakan telah mempercepat operasi penyelamatan, namun tim ini menghadapi medan yang sulit dan hujan.
Banjir di Bangladesh
Di lokasi pengungsian Rohingya yang berada di Bangladesh, terjadi banjir dan tanah longsor.
Tempat penampungan di kamp-kamp pengungsi Rohingya rusak. Sebanyak 900.000 pengungsi tinggal di tempat tersebut.
Banyak kamp-kamp yang penuh sesak, serta berisiko banjir dan tanah longsor. Delapan orang tewas termasuk 4 anak-anak dalam banjir dan tanah longsor baru-baru ini.
Bangladesh Red Crescent telah menyelamatkan orang-orang dan memberikan dukungan kepada para penyintas.
Media lokal di Bangladesh melaporkan bahwa banjir juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan budidaya di daerah lain seperti di Cox’s Bazar.
Kota Cox’s Bazar mencatat curah hujan 114,24 mm selama 24 jam hingga 27 Juli dan 781,03 mm sepanjang bulan ini.
Hujan lebat diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Hujan bukan satu-satunya masalah bagi masyarakat di wilayah tersebut. Banjir karena air laut pasang juga terjadi di pantai setelah selama fase bulan purnama pada 25 Juli 2021. Hal ini menyebabkan tanggul di Kutubdia upazila runtuh.
Sumber: Floodlist.com, Ndtv.com dan Indiatoday.in
Komentar tentang post