Darilaut – Banjir yang melanda wilayah Pantai Utara (Pantura) dan wilayah lain di Jawa Tengah akhir tahun 2022, hingga awal tahun Januari 2023 masih bertahan dan meluas.
Banjir ini disebabkan tingginya intensitas curah hujan, kenaikan debit air sungai, kerusakan tanggul, buruknya drainase, hingga minimnya daerah resapan air di wilayah permukiman penduduk.
Berdasarkan perkembangan data yang dilaporkan oleh tiap-tiap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir masih bertahan di daerah Kabupaten Demak dan Kabupaten Kendal. Untuk Kabupaten Grobogan dan Kota Pekalongan banjir dilaporkan meluas, sedangkan untuk wilayah Kota Semarang, Kudus dan Pati berangsur-angsur surut.
Hingga Senin (2/1) banjir di wilayah Kabupaten Demak, terpantau sudah ada yang surut di beberapa titik, namun ada juga yang masih tergenang.
Saat ini sebanyak 4.543 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Sementara itu ada 455 KK yang mengungsi di Balai Desa batu, 174 jiwa mengungsi di GOR Desa Perampelan dan sebanyak 17 jiwa lainnya di Desa Cangkringrembang.
Banjir yang merendam wilayah Kabupaten Grobogan semakin meluas. Hingga Senin siang, tercatat lebih dari 220 KK yang terdampak.
Sebagai upaya penanganan darurat, Pemerintah Kabupaten Grobogan telah mendirikan dapur umum lapangan dan membantu warga terdampak dengan kebutuhan dasar logistik dan permakanan.
Komentar tentang post