Darilaut – Dalam sepekan terakhir, banjir melanda sejumlah daerah di Indonesia seperti di Kabupaten Cirebon dan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, serta Anambas Kepulauan Riau.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon melaporkan banjir terjadi pada Sabtu (26/12) sore. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan debit air Sungai Singaraja meluap pada 15.20 WIB.
Saat itu, banjir menggenangi 5 desa yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Astanajapura, Kecamatan Waled dan Kecamatan Pangenan.
Lokasi yang terdampak banjir antara lain Desa Japurabakti (Kecamatan Astanajapura), Desa Gunungsari dan Mekarsari (Waled) dan Desa Pangerangan dan Astana (Pangenan). Banjir berdampak pada 2.657 KK atau 6.488 jiwa serta 30 jiwa mengungsi ke Balai Desa Gunungsari.
Pada Minggu (27/12), BPBD Cirebon mencatat 1.830 unit rumah, 3 unit sarana Pendidikan dan 2 unit mushola terdampak genangan. Tinggi muka air genangan masih sekitar 30 – 40 cm di Desa Gunungsari dan Desa Pangerangan.
Di Kota Bandung, banjir terjadi pada Kamis (24/12) sore. Kawasan yang tergenang air seperti di Pasteur, Djunjunan dan Cihampelas.
Banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
BPBD Anambas mencatat peristiwa banjir dan longsor melanda 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Siantan (Kelurahan Tarempa, Desa Tarempa Selatan, Desa Pesisir Timur), Kecamatan Siantan Timur (Desa Temburun dan Desa Nyamuk), serta Kecamatan Siantan Selatan (Desa Air Bini).
Banjir terjadi pada Senin (21/12), mengakibatkan 318 rumah warga terdampak. Data pemerintah daerah mencatat rumah rusak ringan 4 unit, rusak sedang 6, rusa berat 2. Kemudian 1 unit puskesmas mengalami rusak sedang. Selain itu, beberapa titik jalan tertimbun longsor. Aliran listrik sempat terputus setelah kejadian.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejak 1 Januari hingga 27 Desember 2020, telah terjadi sebanyak 1.064 bencana banjir di sejumlah wilayah di Indonesia. Kejadian puting beliung 872, longsor 570, serta gelombang pasang dan abrasi 36.
Masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap potensi bahaya banjir maupun bahaya hidrometeorologi lainnya. Hal tersebut dilatarbelakangi musim hujan tahun ini yang dipengaruhi fenomena La Nina, serta jelang puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021.
Komentar tentang post