Darilaut – Banjir melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Banjir ini menyebabkan satu warga di Kendari meninggal dan satu korban meninggal dunia di Belu.
Di Kendari kejadian banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang bersamaan dengan air laut pasang, serta akibat luapan kali Lasolo sehingga drainase tidak dapat menampung debit air pada pukul 04:00 Wita.
Pusat pengendalian operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Kamis (7/3) Wilayah terdampak meliputi 11 kelurahan di 6 Kecamatan.
Kelurahan Lahundape di Kecamatan Kendari Barat, Kelurahan Korumba di Kecamatan Mandonga, Kelurahan Punggolaka di Kecamatan Puuwatu, kelurahan Kadia, Bende, Pondabea, kelurahan Anaiwoi di Kecamatan Kadia, kelurahan Anawai, Wua-wua, Bonggoeya di Kecamatan Wua-wua dan kelurahan Anggoeya di kecamatan Poasia. Dampak banjir yang paling parah terjadi di Kelurahan Sodhoa, Kecamatan Kendari Barat, dan di daerah Lasolo,
Baniir menyebabkan 715 KK terdampak dan 1 jiwa meninggal dunia, sedangkan kerugian materil sebanyak 715 unit rumah terendam dan 1 unit Kantor Lurah terdampak.
Upaya penanganan banjir BPBD Kota Kendari berkoordinasi dengan pemerintahan setempat dan melakukan pendataan dan melakukan pembersihan rumah warga yang terdampak banjir bersama Damkar Kota Kendari, Balai Wilayah Sungai dan Masyarakat.