Darilaut – Bencana alam seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor paling banyak terjadi sepanjang tahun 2021. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi dominan terjadi sepanjang Januari hingga April 2021.
Menurut BNPB telah terjadi sebanyak 1.205 bencana alam sejak tanggal 1 Januari 2021 hingga 30 April 2021.
Tercatat, bencana banjir sebanyak 501 kali, angin puting beliung 339, dan tanah longsor 233.
Dilihat dari periode waktu tersebut, total jumlah kejadian mengalami kenaikan 1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Korban meninggal juga mengalami kenaikan 1,83 persen.
Selain banjir, puting beliung dan longsor, BNPB mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 97, gempa bumi 18, gelombang pasang dan abrasi 16, dan kekeringan 1.
Rentang periode tersebut, bencana alam mengakibatkan korban meninggal 479 jiwa, hilang 60, luka-luka 12.900 dan menderita, serta mengungsi hingga 5 juta jiwa.
Bencana alam yang mengakibatkan korban meninggal tertinggi yaitu banjir 267 jiwa, gempa bumi 117, tanah longsor 86, angin puting beliung 7, dan karhutla serta gelombang pasang masing-masing 1.
BNPB mencatat bencana menyebabkan kerusakan sektor perumahan dengan kategori rusak berat 14.936 unit, rusak sedang 23.347 dan rusak ringan 83.629.
Selain kerusakan rumah, bencana alam juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti tempat ibadah 1.363 unit, Pendidikan 1.350, perkantoran 494, kesehatan 347 dan jembatan 295.
Menyikapi kejadian bencana, masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Ancaman bencana hidrometeorologi belum berakhir, ini terbukti dengan kejadian tanah longsor di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, jelang akhir April lalu.
Di samping potensi bahaya hidrometeorologi, masyarakat diimbau mewaspadai potensi bahaya geologi, khususnya gempa bumi.
Gempa bumi dapat terjadi kapan dan di mana saja. Oleh karena itu, masyarakat selalu menyiapkan sejak dini upaya-upaya kesiapsiagaan keluarga, yaitu mengenali risiko dan potensi bahaya di sekitar.
Langkah selanjutnya yaitu menyiapkan strateginya dengan membuat rencana kesiapsiagaan keluarga atau pun latihan di tingkat keluarga.
Beberapa waktu lalu BNPB mengajak semua pihak untuk melakukan Latihan, tepat pada Hari Kesiapsiagaan Bencana, yang jatuh pada 26 April.
Komentar tentang post