Bitung – Banyak hasil tangkapan ikan pelagis seperti madidihang, cakalang, deho, malalugis yang masuk di Bitung. Hasil tangkapan menurun umumnya karena faktor cuaca dan saat terang bulan (purnama).
“Saat bulan purnama ikan kurang, bulan gelap banyak hasil tangkapan,” kata Romi nelayan pajeko di Bitung.
Di hari Natal, Selasa (25/12), nelayan pajeko yang sandar di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung ada yang belum membongkar hasil tangkapannya. Ini karena pabrik pengolahan ikan masih tutup.
Begitu pula dengan nelayan penangkap ikan tuna. Ada yang belum membongkar hasil tangkapannya.
Di hari Natal (25/12), banyak kapal ikan tidak melakukan aktivitas penangkapan. Ratusan kapal ikan ini sandar di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung.
Informasi Harian di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, pada Selasa (25/12) ikan yang didaratkan hanya jenis madidihang sebanyak 1.575 kilo gram. Ikan ini dengan nilai Rp 86 juta.
Sehari sebelumnya, ikan yang didaratkan di PPS Bitung, ikan madidihang, sungur, layang, tongkol dan cakalang. Total yang didaratkan sebanyak 117.052 kilogram atau Rp 5,4 miliar.
Menurut Romi, faktor lain yang mempengaruhi hasil tangkapan adalah keberadaan ponton, rumpon atau rakit. Yang memiliki banyak rakit, tangkapan ikannya juga banyak.
Untuk melaut dengan kapal ikan pajeko, nelayan Bitung menangkap ikan hingga ke Pulau Batang Dua, Mayao dan Tifore. Pulau-pulau ini berada di antara Bitung, Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Adapula yang menangkap ikan hingga ke perairan Talaud.*
Komentar tentang post