“Ada korelasi momen Imlek dengan frekuensi ekspor kerapu. Biasanya pengiriman kerapu sebulan menjelang imlek frekuensi ekspornya meningkat yakni bisa 2-3 kali per bulan,” kata Firdaus.
Usaha budidaya kerapu di Belitung berjalan baik. Hal ini terlihat dengan adanya beberapa sentra budidaya kerapu, di antaranya di Desa Pegantungan-Kecamatan Badau, Desa Tanjung Rusa-Kecamatan Membalong dan Desa Selat Nasik-Kecamatan Selat Nasik. Karena itu, dibutuhkan dukungan benih kerapu dari KKP.
Saat ini, jumlah pembudidaya kerapu di Kabupaten Belitung sebanyak 148 rumah tangga perikanan (RTP), dengan jumlah unit sebanyak 1.710 yang tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Belitung. “Normalnya aktivitas ekspor telah memicu peningkatan animo masyarakat untuk budidaya kerapu,” ujarnya.
Pada periode Januari – Maret 2019, tercatat sebanyak 45 ton ikan kerapu asal Belitung telah diekspor ke Hongkong dengan nilai ekonomi mencapai hingga US$ 353.570 atau setara dengan Rp 4,95 miliar.*
Komentar tentang post