Darilaut – Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Udhi E. Hernawan mengatakan, padang lamun diestimasi menyimpan stok karbon sebesar 24,13 ton karbon/ha/tahun.
Selama ini, padang lamun (seagrass) merupakan tempat bersandar bagi para nelayan di daerah pesisir karena merupakan sumber mencari nafkah, terutama dalam sektor perikanan.
“Padang lamun juga merupakan habitat bagi beberapa spesies yang terancam punah, seperti penyu dan dugong yang merupakan makanan utamanya adalah lamun,” kata Udhi, seperti dikutip dari situs resmi P2O LIPI Oseanografi.lipi.go.id.
Pemetaan dan perkiraan berapa nilai stok karbon dari padang lamun Indonesia memegang penting dalam ekosistem jika dikaitkan dengan kehidupan manusia.
Peneliti P2O LIPI, Bayu Prayudha mengatakan, sejak tahun 1994 perkiraan potensi sebaran lamun di Indonesia sekitar 875.967 Ha.
Kemudian, pada 2018 baru terverifikasi luas sebaran lamun Indonesia 293.464 Ha. Perhitungan ini baik menggunakan citra satelit maupun observasi lapangan.
“Informasi luasan padang lamun dapat memberikan indikasi kondisi dan potensi secara menyeluruh pada ekosistem padang lamun,” kata Bayu.
Beberapa wilayah pesisir di Indonesia masih minim informasi tentang sebaran padang lamun.
Komentar tentang post