Darilaut – Gerhana Matahari Cincin yang teramati sebagian akan melewati 432 kabupaten dan kota di 31 provinsi di Indonesia, Minggu (21/6) besok.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terdapat 3 provinsi yang tidak akan dilalui gerhana matahari yaitu Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta. Begitupula 83 pusat kota lainnya. Seperti 2 kota di Bengkulu, 7 kota di Lampung, 10 kota Jawa Tengah, dan 7 kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu).
Hal Ini karena nilai magnitudo gerhana kurang dari 0. Karena itu, seluruh fase gerhana di kota-kota ini tidak akan teramati.
Berdasarkan prediksi BMKG, magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.
Di Papua, terdapat 7 kota yang tidak dapat mengamati puncak gerhana dan kontak akhir mengingat saat kedua fase ini terjadi, Matahari sudah terbenam. Pengamat yang berada di Papua, Papua Barat, dan sebagian besar Maluku tidak akan mengamati kontak akhir.
Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.
Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Peristiwa Gerhana Matahari Cincin, Minggu besok, akan melewati Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Cina, dan Samudera Pasifik. Gerhana ini dapat diamati sebagian di Afrika bagian Utara dan Timur, Asia, Samudra India, sebagian negara Eropa, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik.
Gerhana dimulai saat Kontak Pertama atau Kontak Awal terjadi, yaitu ketika piringan Bulan, yang ditampilkan berupa lingkaran abu-abu, mulai menutupi piringan Matahari, yang ditampilkan berupa lingkaran berwarna kuning.
Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari yang tergerhanai akan semakin besar hingga akhirnya seluruh Bulan mulai menutupi piringan Matahari. Waktu saat peristiwa ini terjadi disebut Kontak Kedua dan akan berakhir saat seluruh piringan Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Ketiga.
Setelah Kontak Ketiga dilalui, piringan Matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil hingga akhirnya Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Keempat atau Kontak Akhir.
Lama waktu dari Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga di atas tersebut disebut sebagai Durasi Cincin atau Fase Cincin, yang lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.
Sementara waktu dari Kontak Awal hingga Kontak Akhir disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktunya juga bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.*
Komentar tentang post