Darilaut – Untuk mengantisipasi perubahan iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, (24/8).
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Reni Kraningtyas, kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait informasi cuaca dan iklim, sehingga dapat mengantisipasi perubahan iklim terhadap usaha pertanian.
SLI Operasional menargetkan Kelompok Tani Sumber Rejeki Dukuh Buyutan di Kelurahan Ngalang, Kecamatan Gedangsari dengan lahan komoditas padi dan kacang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, program SLI Operasional yang telah berlangsung di Temangung bisa membantu petani bawang merah untuk menyesuaikan waktu tanam dan menghasilkan keuntungan melalui informasi iklim yang tepat.
Dengan pendampingan dari petugas BMKG, menurut Dwikorita, waktu tanam dimundurkan dari yang biasanya bulan Februari menjadi bulan Maret. Panen pun mundur satu bulan.
Keuntungannya adalah saat panen, pesaingnya sudah tidak ada. Stok bawang merah di tempat lain sudah habis. Akhirnya petani yang baru panen memperoleh harga yang tinggi.
Dwikorita mengatakan, petani binaan BMKG yang baru panen di Temanggung tersebut, biasanya mendapatkan harga jual berkisar Rp 13.000 sampai Rp 14.000 per kilogram, naik menjadi Rp 22.000 hingga Rp 23.000 per kilogram.
Bahkan upah buruh tani per hari sebesar Rp 100.000. Tentu saja hal ini sangat dirasakan manfaatnya, terlebih di saat kondisi pandemi seperti ini.
Komentar tentang post