Kondisi tersebut dipicu menguatnya aktivitas Monsun Asia yang disertai potensi seruakan dingin sehingga dapat menyebabkan adanya peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.
Aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu potensi peningkatan awan hujan.
Terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Laut Jawa dan Pulau Jawa bagian barat hingga bagian tengah yang disebabkan oleh adanya sistem tekanan rendah di sekitar Australia dan di Samudra Pasifik tenggara Papua.
Adapun hujan sedang-lebat di wilayah Jawa, pada 20-23 Januari 2024, berpotensi terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Periode 24-26 Januari 2024 di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
BMKG mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat, kata Guswanto, yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan.
Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/ tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang, ujar Guswanto.




