Darilaut – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, diperlukan peningkatan literasi kepada masyarakat umum dalam menyikapi fenomena La Nina dan dampaknya. Hal ini karena pemahaman masyarakat tentang La Nina masih beragam.
“Literasi yang tepat mengenai La Nina atau fenomena cuaca dan iklim lainnya, akan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat bagaimana cara mengantisipasinya, strategi apa yang harus diambil dan menentukan langkah-langkah apa agar masyarakat dapat memanfaatkan sisi positifnya,” kata Dwikorita.
Hal ini disampaikan Kepala BMKG, saat membuka webinar dengan tema “La Nina dan Musim Hujan 2020-2021, Strategi Antisipasinya” yang diselenggarakan Asosiasi Ahli Atmosfer Indonesia (A3I), Senin (2/11).
Dengan mengetahui kapan akan hujan dan seberapa besar curah hujannya, masyarakat dapat merencanakan dan menentukan kegiatannya. Sehingga memperoleh keuntungan dari curah hujan yang melimpah.
“Dengan demikian La Nina telah menjadi berkah, bukan sebagai musibah,” ujarnya.
Upaya peningkatan literasi ini perlu dilakukan agar informasi mengenai La Nina yang saat ini berkembang, tidak menimbulkan kepanikan dan juga kesalahan pemahaman di masyarakat.
Menurut Dwikorita, semangat zero victims terwujud dan La Nina justru dapat mendatangkan berkah dengan memanfaatkan air yang melimpah untuk kesejahteraan masyarakat.
Komentar tentang post