Darilaut – Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofsika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan, terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan membuat resah masyarakat Jabodetabek tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik. Sejak Jumat (10/4) malam hingga Sabtu (11/4) pagi pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten.
“Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 tetapi gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat. Berdasarkan data tersebut, maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik,” kata Rahmat, dalam siaran pers Sabtu (11/4).
Seperti diinformasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM telah terjadi erupsi Gunungapi Anak Krakatau, Lampung, pada Jumat (10/4) pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB.
Terkait dengan peristiwa erupsi tersebut di atas, hasil monitoring muka laut dan seismik oleh BMKG menunjukkan sebagai berikut:
Monitoring Tide Gauge. Hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka laut sejak 10 April 2020 pukul 21.00 tadi malam hingga pagi ini 11 April 2020 pukul 6.00 WIB.
Komentar tentang post