BNPB: Kerugian Gempa Mamuju-Majene Rp 829,1 Miliar

Sejumlah relawan bersama tim SAR DMC Dompet Dhuafa melakukan pencarian dengan cara menyisir korban yang tertimpa material puing-puing akibat gempa Jumat (15/1) di Majene, Sulawesi Barat. FOTO: DMC DOMPET DHUAFA

Darilaut – Gempa bumi Magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 26 Januari 2021, tercatat total kerusakan dan kerugian akibat gempa tersebut mencapai Rp 829,1 miliar.

Jumlah total kerugian tersebut teridentifikasi untuk wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene. Total kerusakan dan kerugian di Majene mencapai Rp 449,8 miliar.

Angka tersebut dinilai dari sektor permukiman Rp 365,3 miliar, sosial Rp 76,9 miliar, ekonomi Rp 5,13 miliar, lintas sektor Rp 2,1 miliar dan infrastruktur Rp 235 juta.

Data kerusakan di Majene meliputi rumah 4.122 unit, fasilitas ekonomi dan perkantoran 32 unit, fasilitas kesehatan 17 unit dan kantor militer 1 unit.

Di Mamuju, total nilai kerusakan dan kerugian mencapai Rp 379,3 miliar. Rincian nilai kerusakan dan kerugian permukiman Rp 270,1 miliar, ekonomi Rp 50,4 miliar, lintas sektor Rp 39,9 miliar, sosial Rp 17,4 miliar dan infrastruktur Rp 1,3 miliar.

Data kerusakan di Mamuju antara lain, rumah 3.741 unit, fasilitas kesehatan 5 unit, jembatan 3 unit, Pelabuhan 1, mini market 1, perkantoran 1 dan hotel 1.

Data kerusakan dan kerugian yang masih dinamis ini dilakukan oleh Tim Jitupasna dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB.

Selanjutnya data ini akan dilaporkan kepada Gubernur Sulawesi Barat untuk langkah selanjutnya. Data susulan akan melalui proses yang sama, yaitu dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat.

Data yang sudah ada akan diproses terlebih dahulu dan segera ditindaklanjuti. Langkah ini akan mempercepat pemulihan pascagempa.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai mengatakan pemulihan diharapkan dapat selesai pada Juni 2021 nanti, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

“Harapan kami, warga yang rumahnya rusak ringan dan rusak sedang, yang saya sampaikan catatan hampir 80 persen, mereka akan segera meninggalkan tempat pengungsian dan kepada mereka dana stimulan langsung kami berikan 100 persen,” ujar Rifai di Media Center Posko, Mamuju, Selasa (26/1).

Saat ini masih dilakukan kegiatan pembersihan reruntuhan bangunan rumah warga akibat gempa. Data BNPB hingga Selasa (26/1), pukul 20.00 WIB, Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat membantu dalam pengerahan alat berat.

Pengerahan tersebut tidak hanya untuk membersihkan puing-puing bangunan tetapi juga disiagakan untuk mengantisipasi longsor di jalur Majene – Mamuju.

Alat berat telah menyelesaikan pembersihan reruntuhan di 19 rumah warga, proses pengerjaan 3 rumah dan diagendakan 2 rumah untuk tahap selanjutnya. Tercatat ada 2 unit rumah yang belum dapat dikerjakan karena akses jalan sempit.

Exit mobile version