Untuk itu, tantangannya adalah kebutuhan-kebutuhan dalam mengamankan daerah yang mengalami potensi bencana dengan memanfaatkan teknologi ini.
“Karena sesungguhnya yang menjadi amanah dari upaya ini semua bukan hanya menguasai teknologi, tapi harus juga bisa mendayagunakan teknologi serta menjamin keberhasilannya,” kata Hammam.
BPPT Lock ini akan memasuki tahapan uji kemampuan untuk scaling up dalam memenuhi kebutuhan tanggul laut maupun breakwater agar bisa meredam gaya gelombang yang muncul di sisi laut.
Selain itu, ekosistem BPPT Lock ini sudah terbangun melalui kerja sama dengan perguruan tinggi seperti ITS dan UGM, end-user (PT PJB UBJOM PLTU Pacitan), kontraktor dan industri unit lapis lindung (PT Rekadaya Utama). Ini bagian dari super team yang diharapkan mampu melaksanakan hilirisasi.
Komentar tentang post