Semoga kita dapat mengungkap seluruh potensi kekayaan alam dan sosial di Indonesia, kata Ajeng.
Periset Indonesia yang berasal dari lembaga penelitian, perguruan tinggi, badan usaha dan organisasi kemasyarakatan dapat mengikuti program ini, dengan luaran berupa jurnal internasional dengan minimal index Q3. Koleksi beserta data ilmiah juga diserahkan ke Repositori Ilmiah Nasional atau Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN.
Ajeng mengatakan terdapat tujuh tema pendanaan RIIM Ekspedisi: 1) Biodiversitas dan Sumber Daya Hayati, 2) Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan, 3) Perubahan Iklim, 4) Sumber Daya Geologi, 5) Kebencanaan, 6) Pengungkapan Potensi Lokal, dan 7) Etnologi.
Lokasi riset tersebar di empat kawasan yang menjadi lokus RIIM Ekspedisi meliputi Indonesia Barat yaitu Sumatra dan Jawa, Borneo termasuk Ibu Kota Negara, Wallacea, dan Papua.
Tata cara pengajuan dan format proposal dapat diunduh melalui tautan https://pendanaan-risnov.brin.go.id/.
Melalui tautan ini menjelaskan secara rinci persyaratan pengusul, substansi proposal, administratif, dan penjadwalan.
Kami menyediakan waktu satu bulan untuk penyiapan proposal sejak hari ini, mohon bapak dan ibu pengusul untuk tidak mepet-mepet waktunya karena kami harus menyeleksi proposal yang diajukan, kata Ajeng.
Komentar tentang post