Ngongo mengatakan sistem usaha tani mamar atau kalio semacam agroforestry lokal telah dipraktikkan secara turun temurun oleh 25 persen petani di Timor dan Sumba.
Kearifan lokal di Timor yaitu praktik usaha tani selaras alam berupa bagaimana pengelolaan ladang berpindah dengan membakar lahan secara terbatas.
Usai masa panen, menurut Ngongo, lahan dibakar terbatas, kemudian ditanami jenis-jenis tanaman lokal penyubur tanah dan dibiarkan selama sekitar dua tahun.
Hal ini memberi kesempatan ladang untuk subur kembali dan siap ditanami pada periode masa tanam berikutnya, kata Ngongo.
Komentar tentang post