Teknologi Preservasi Daging
Sebagian besar daging mengandung protein dan bahan-bahan organik yang sifatnya mudah rusak sehingga perlu perhatian khusus. Kerusakan pada daging pasca penyembelihan dapat disebabkan tiga faktor yakni pertama faktor biologis (akibat mikrobiologi). Kedua faktor oksidasi (zat kimia), terakhir karena faktor dehidrasi dan enzimatik.
Untuk mengatasi kerusakan daging agar tidak membusuk sehingga aman dikonsumsi masyarakat, memperpanjang waktu simpan, dan memperbaiki kualitas produk maka distributor daging dapat menggunakan teknologi presevarsi daging sebelum dikemas.
“Pengemasan daging kurban terlebih dahulu dengan memanfaatkan teknologi sebelum didistribusikan adalah cara yang aman guna melindungi produk dan konsumen dari paparan penyakit,” kata peneliti Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam LIPI, Andi Febrisiantosa.
Terdapat tujuh teknologi preservasi daging yaitu cold storage, dehydrating, salting and curing, smoking and cooking, canning, irradiation dan standardization, blending and emulsification.
Setelah dilakukan preservasi, daging dikemas dengan memeperhatikan aspek pengemasan yakni kemasan harus melindungi dari perubahan fisik, kimiawi, dan biologis serta efisien agar masyarakat yang akan mengonsumsi daging kurban tetap terlindungi.
Komentar tentang post