Cegah Stunting Dengan Makan Ikan

Ikan. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Salah satu faktor terjadinya kondisi stunting karena kurangnya asupan makanan bergizi kepada ibu hamil dan anak-anak balita.

Dengan makan ikan dalam beragam bentuk olahan sangat membantu untuk mencegah stunting. Hal ini mengingat ikan memiliki gizi lengkap kebutuhan untuk pertumbuhan manusia.

Asupan ikan ini penting karena merupakan sumber gizi yang mendukung pertumbuhan janin hingga bayi.

Dosen Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Dr Rieny Sulistijowati mengatakan, ikan memiliki nilai gizi penting yang sangat berperan bagi pertumbuhan janin, bayi dan balita.

“Sehingga seyogyanya menu seimbang dengan ikan selain terjangkau harganya dapat pula diolah dengan beragam bentuk,” kata Rieny, Minggu (25/10).

Nilai gizi pada ikan ini seperti terkandung dalam asam amino esensial, asam lemak tak jenuh omega 3 APA, DHA, vitamin seperti vitamin D dan B12. Kemudian, kalsium, fosfor dan sumber mineral lain, seperti zat besi, seng, yodium, magnesium dan kalium.

Menurut Rieny, jenis ikan lokal seperti ikan kembung, ikan tongkol, ikan patin dan ikan mas baik untuk dikonsumsi.

“Di daerah kita memiliki sumberdaya ikan kembung di mana kandungan omega-3 2,6 gram per 100 gram, lebih tinggi dari ikan salmon yaitu 1,6 gram per 100 gram,” ujarnya.

Stunting sebagai kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Umumnya kondisi ini disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Dampak jangka pendek antara lain terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh.

Sementara dampak jangka panjang menurunnya kemampuan kognitif prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh, serta penyebab penyakit degeneratif.

Berdasarkan data Dinas kesehatan Provinsi Gorontalo wilayah yang paling tinggi angka stunting di berada di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo Utara dan Boalemo.

Sampai saat ini angka Stunting di Provinsi Gorontalo hingga Agustus 2020 menurun menjadi 11,86 persen. Sebelumnya pada 2018, jumlah stunting ini 32,4 persen.

Penurunan tersebut telah memenuhi standar World Health Organization (WHO) yang memberikan standar 20 persen bagi daerah dalam menurunkan angka stunting. Penurunan tersebut merupakan upaya sinergi dari semua lapisan masyarakat secara berkelanjutan.

Meski angka stunting telah menurun di Gorontalo, upaya mencegah stunting terus digalakkan, seperti dalam bentuk penyuluhan.

Penyuluhan stunting dilakukan dalam kegiatan KKN Tematik di Desa Tumba Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara.

KKN di masa pandemi Covid-19 ini tidak mengurangi semangat membantu pemerintah dalam upaya penurunan angka stunting di Gorontalo.

KKN Tematik ini di bawah bimbingan Dr Rieny Sulistijowati, Dr Hasim, dan Dr Sitti Roskina yang telah dilaksanakan di bulan Oktober ini.

Upaya penyuluhan cegah stunting dilakukan mahasiswa KKN melalui penyebaran pamflet secara langsung dari rumah ke rumah, serta memberi pemahaman tentang asupan gizi berimbang bagi ibu hamil dan balita.

Selain menggunakan pamflet, sarana penyuluhan dilakukan menggunakan media sosial seperti Youtube, Facebook dan Instagram KKN Tumba.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan pengetahuan masyarakat meningkat dan timbul kesadaran akan pentingnya konsumsi berimbang dengan ikan sebagai sumber protein.

Exit mobile version