Darilaut – Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sesi ke-28 (COP28) yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab, pekan ini, harus menjadi komitmen terhadap planet yang lebih sehat.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengatakan dalam dua dekade terakhir kenaikan suhu telah menyebabkan peningkatan 70 persen kematian akibat cuaca panas di antara orang berusia 65 tahun ke atas.
Sementara penyakit menular seperti demam berdarah dan kolera juga meningkat.
Pada saat yang sama, banjir dan kekeringan telah berdampak buruk pada produksi pangan.
Transisi ke sumber energi bersih juga mendesak untuk membantu mencegah tujuh juta kematian dini akibat polusi udara setiap tahunnya, kata WHO, Senin (27/11).
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, para pemimpin harus mewujudkan hal ini di Dubai, dengan memberikan hasil kesehatan yang baik yang diharapkan masyarakatnya dan sangat dibutuhkan untuk perekonomian.
Menurut Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), sekitar 3,5 miliar orang – hampir setengah dari jumlah umat manusia – tinggal di wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim.
Karena itu, pembatasan emisi gas rumah kaca merupakan hal yang mendesak untuk memitigasi dampak buruk pemanasan global terhadap kesehatan.