Darilaut – Pulau Bunaken di Kota Manado, Sulawesi Utara, banyak mendapatkan kiriman sampah sepanjang akhir tahun 2020 hingga awal 2021. Cuaca ekstrem yang melanda Manado dan sekitarnya berimbas pada banyaknya sampah kiriman di Bunaken.
Kepala Resort Balai Taman Nasional (TN) Bunaken Frans Motto mengatakan saat dilakukan giat penanganan sampah di Pulau Bunaken, sebanyak 425 karung berhasil dikumpulkan. Terdapat 150 karung besar dengan rata-rata berat 10 kg dan 275 karung kecil dengan rata-rara berat 5 kg.
Tim Balai TN Bunaken bersama Pemerintah Kecamatan Kota Manado dibantu dengan masyarakat, pegiat pariwisata dan pemerhati lingkungan, serta pedagang cinderamata melakukan upaya penanganan sampah tersebut.
Menurut Frans, permasalahan sampah di pulau Bunaken selalu berulang setiap tahun. Terlebih saat memasuki musim angin barat.
Cuaca buruk sepanjang Januari menyebabkan sampah kiriman yang memasuki perairan dan pantai Bunaken.
Kepala Balai TN Bunaken Genman Hasibuan mengatakan di sinilah letak peran aktif para pegiat pariwisata untuk berkontribusi dalam penanganan permasalahan sampah di Bunaken.
Jika masalah ini dibiarkan tanpa penanganan serius, kata Genman, tentunya akan berdampak buruk, tidak hanya pada lingkungan. Tetapi juga pada masyarakat yang usahanya bergantung pada pariwisata alam Bunaken.
jika sampah banyak, pengunjung akan komplain dan tidak akan berkunjung kembali. Ini akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Karena itu, penanganan sampah bunaken layaknya dilakukan dari hulu sampai hilir.
Pulau Bunaken, kata Genman, menyerupai huruf U menjadi maskot pariwisata selam Sulawesi Utara dan dunia. Selama masa pandemi dalam upaya tetap melestarikan terumbu karang, pembersihan sampah di perairan dan daratan tetap dilakukan.
Menurut Genman secara ekologi, sampah plastik yang menutupi terumbu karang dapat mati karena tidak mendapatkan sinar matahari. Sangat disayangkan bila pertumbuhan karang yang lambat antara 1 – 10 mm per tahun sebagai penyedia jasa lingkungan terhambat karena sampah.
Tahun 2020 lalu Balai TN Bunaken mengajak instruktur berpengalaman dari Bank Sampah CELSS Minahasa Utara melakukan pelatihan kepada masyarakat penyangga kawasan TN Bunaken untuk mengolah sampah yang umumnya plastik menjadi sesuatu yang bernilai. Dengan begitu sampah yang telah dibersihkan dan digunakan kembali menjadi beraneka macam produk.
Para pegiat pariwisata yang terlibat dalam kegiatan penanganan sampah ini berasal dari Megamas Grup, Persatuan Pekerja Wisata Selam (PPWS) Sulawesi Utara dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulawesi Utara.
Selanjutnya sampah tersebut diserahkan kepada petugas Resort Bunaken untuk diangkut dari Pantai Liang, Pulau Bunaken, menuju TPA di Kota Manado.
Komentar tentang post