jika sampah banyak, pengunjung akan komplain dan tidak akan berkunjung kembali. Ini akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Karena itu, penanganan sampah bunaken layaknya dilakukan dari hulu sampai hilir.
Pulau Bunaken, kata Genman, menyerupai huruf U menjadi maskot pariwisata selam Sulawesi Utara dan dunia. Selama masa pandemi dalam upaya tetap melestarikan terumbu karang, pembersihan sampah di perairan dan daratan tetap dilakukan.
Menurut Genman secara ekologi, sampah plastik yang menutupi terumbu karang dapat mati karena tidak mendapatkan sinar matahari. Sangat disayangkan bila pertumbuhan karang yang lambat antara 1 – 10 mm per tahun sebagai penyedia jasa lingkungan terhambat karena sampah.
Tahun 2020 lalu Balai TN Bunaken mengajak instruktur berpengalaman dari Bank Sampah CELSS Minahasa Utara melakukan pelatihan kepada masyarakat penyangga kawasan TN Bunaken untuk mengolah sampah yang umumnya plastik menjadi sesuatu yang bernilai. Dengan begitu sampah yang telah dibersihkan dan digunakan kembali menjadi beraneka macam produk.
Para pegiat pariwisata yang terlibat dalam kegiatan penanganan sampah ini berasal dari Megamas Grup, Persatuan Pekerja Wisata Selam (PPWS) Sulawesi Utara dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulawesi Utara.
Komentar tentang post