Darilaut – Organisasi Meteorologi Dunia (WMO, World Meteorological Organization) mencatat negara-negara di Asia paling banyak menghadapi bencana karena cuaca ekstrem, iklim, dan peristiwa yang berhubungan dengan air.
Antara tahun 1970 dan 2021, kata WMO, Asia menyumbang 47% dari semua kematian yang dilaporkan di seluruh dunia. Tercatat siklon tropis menjadi penyebab utama kematian yang dilaporkan.
Menurut WMO selama 50 tahun terakhir sebanyak 3.612 bencana dan kematian 984.263 dan kerugian ekonomi US$1,4 triliun
Jumlah kematian akibat peristiwa cuaca ekstrem selama setengah abad di Asia lebih dari setengahnya di Bangladesh.
Topan tropis Nargis pada tahun 2008 menyebabkan 138.366 kematian. Bangladesh memiliki angka kematian tertinggi di Asia dengan 520.758 kematian akibat 281 peristiwa.
Selanjutnya, Afrika. Negara-negara di Afrika mengalami 1.839 bencana karena cuaca eksrem, iklim, dan air yang dilaporkan antara tahun 1970 dan 2021.
Bencana tersebut menyebabkan 733.585 kematian dan kerugian ekonomi sebesar US$ 43 miliar. Kekeringan menyumbang 95% dari kematian yang dilaporkan.
Siklon Tropis Idai pada Maret 2019 adalah peristiwa paling mahal yang terjadi di Afrika (US$2,1 miliar).
Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia melaporkan sebanyak 2.107 bencana cuaca, iklim, dan air yang menyebabkan 77.454 kematian dan kerugian ekonomi US$ 2,0 triliun.
Komentar tentang post