Darilaut – Di antara spesies yang paling sensitif terhadap gelombang panas laut adalah yang membentuk dasar ekosistem laut yang paling beragam.
Seperti hutan rumput laut (kelp forests), padang lamun, dan terumbu karang.
Peristiwa parah yang mempengaruhi pantai barat Australia pada tahun 2011, misalnya, menyapu bersih seluruh ekosistem yang menyebabkan beberapa spesies menghilang hingga ratusan kilometer.
Gelombang panas laut bukan satu-satunya ancaman bagi ekosistem laut. Sering terjadi bersamaan dengan stresor lain seperti pengasaman laut, deoksigenasi, dan penangkapan ikan yang berlebihan.
Dalam kasus seperti itu, menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature (IUCN), gelombang panas laut tidak hanya lebih merusak habitat. Tetapi juga meningkatkan risiko deoksigenasi dan pengasaman.
Mengingat dampak gelombang panas laut yang parah dan berlangsung lama terhadap kehidupan laut dan masyarakat manusia, maka yang bisa dilakukan antara lain menerapkan langkah-langkah untuk memperlambat pemanasan laut.
Selain itu, melawan dampak gelombang panas laut dengan membangun ketahanan laut (building ocean resilience).
Pemerintah harus berinvestasi dalam solusi berbasis alam di samping secara ambisius mengurangi emisi berbasis bahan bakar fosil untuk mencapai tujuan yang disepakati berdasarkan Perjanjian Paris.
Komentar tentang post