Labuan Bajo – Daya dukung dengan menerapkan manajemen pengunjung penting untuk mewujudkan konsep pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Menurut Kepala Subbid Kemitraan dan Integrasi Ekosistem Pariwisata Kementerian Pariwisata, Anastasia Manuella, “carrying capacity” atau daya dukung sangatlah penting karena Labuan Bajo merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam 10 destinasi prioritas. Bahkan sudah masuk dalam salah satu dari 4 destinasi pariwisata super prioritas.
Anastasia mengatakan, pada 2017 telah disusun Kajian Akademik Carrying Capacity Destinasi di 5 Destinasi (Toba, Lombok, Bunaken, Labuan Bajo dan Raja Ampat). Khusus untuk destinasi di Labuan Bajo, lokasi kajian yaitu di Gua Batu Cermin dan Loh Buaya di Pulau Rinca.
“Tujuan kajian ini adalah untuk memperhitungkan daya tampung dan daya dukung destinasi yang dinilai berpotensi mengalami kepadatan pengunjung, sehingga dapat ditentukan strategi pengelolaan yang memberikan pengalaman berwisata yang bermakna bagi pengunjung dan berdampak positif bagi masyarakat di destinasi,” kata Anastasia.
Sampai saat ini Kemenpar gencar mensosialisasikan konsep pariwisata berkelanjutan salah satunya dengan menggelar acara Bimbingan Teknis Pengelolaan Destinasi Melalui Carrying Capacity dalam rangka Visitor Management oleh Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata bertempat di Labuan Bajo, Kamis (25/4).
Komentar tentang post