Dengan Konkit Biaya Operasional Melaut Lebih Irit

Konkit

MENGGANTI bahan bakar minyak (BBM) dengan Liquified Petroleum Gas (LPG) terus digalakan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Penggunaan bahan bakar LPG ini lebih irit ketika melaut, dibandingkan dengan BBM.

Untuk mengoperasikan, dengan menggunakan konverter kita (konkit) LPG. Pertengahan Oktober, di Minahasa Utara telah dibagikan sebanyak 1000 paket konkit untuk nelayan kecil.

Dengan menggunakan bahan bakar LPG untuk melaut, nelayan kecil dapat menghemat biaya operasional. Selain itu, bahan bakar ini lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi dari penggunaan BBM.

Bulan September lalu, Kementerian ESDM melalui PT Pertamina telah membagikan 953 paket konkit pertama di Sulawesi kepada nelayan kecil di Kabupaten Takalar. Pada 16 Oktober 2018, dibagikan 563 paket bagi nelayan di Kabupaten Banggai.

General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Tengku Fernanda mengatakan, kali ini giliran 1.000 nelayan kecil di Kabupaten Minahasa Utara menerima konkit.

Menurut Tengku, pada pelaksanaan konversi BBM nelayan ke LPG pada 2017, di tahap ke 2 telah berhasil mengurangi konsumsi BBM nelayan. Salah satunya di Mamuju.

Setelah dilakukan konversi, pada bulan September 2018 terjadi penurunan konsumsi BBM Solar 25 persen. Penurunan 25 persen ini setara dengan 24 kiloliter (KL), jika dibandingkan konsumsi pada periode yang sama di tahun 2017 sebesar 32 KL.

Alokasi konkit untuk nelayan di wilayah Sulawesi tahun 2018, tersebar di empat provinsi, 16 kabupaten dan kota. Di Sulawesi Selatan konkit dibagikan di Bone, Bulukumba, Jeneponto, Selayar, Sinjai, Takalar dan Wajo) sebanyak 5.314 unit.

Provinsi Gorontalo di Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo Utara dan Pohuwato sebanyak 2.798 unit. Sulawesi Tengah di Banggai dan Palu sebanyak 1.379 unit, serta Sulawesi Utara di Manado dan Minahasa sebanyak 1.144 unit.

Dalam pembagian setiap paket perdana konverter kit BBM ke LPG terdiri atas beberapa komponen, yakni mesin penggerak, konverter kit, 2 tabung LPG 3 kilogram dan Isi, long tail serta aksesoris pendukung lainnya.

Menurut Tengku, saat ini untuk suplai pasokan LPG 3 kilogram subsidi bagi nelayan di Minahasa Utara dilayani 2 agen dan 8 pangkalan. Kebutuhan LPG bagi nelayan di Sulawesi hingga Desember 2018 diperkirakan mencapai 358.800 tabung.

Pembagian konkit di Minahasa Utara secara simbolis dilakukan di Kecamatan Likupang Timur oleh Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara (PPBMN) Kementerian ESDM Susyanto, bersama anggota Komisi VII DPR Bara K Hasibuan dan Bupati Minahasa Utara diwakili Asisten III Jame Symons.

Kepala PPBMN Susyanto mengatakan, pembagian konkit diharapkan dapat membantu ekonomi nelayan lebih sejahtera. Diharapkan nelayan menjaga dan memelihara dengan baik konkit ini dan tidak menjualnya.*

Sumber: ESDM

Exit mobile version